Kesehatan Kardiovaskular

Sering Lemas? Kenali Perbedaan Anemia dan Hipotensi

Aug 31, 2025

Artikel ini telah direview dan disetujui oleh tim medis kami

Sering lemas tanpa tahu penyebabnya? Bisa jadi itu bukan cuma kelelahan biasa. Dua kondisi yang sering membuat tubuh terasa berat adalah anemia (kekurangan darah) dan hipotensi (tekanan darah rendah). Meskipun sering tidak disadari, memahami perbedaannya penting supaya kondisinya bisa cepat ditangani dengan tepat.

Apa Itu Anemia?

Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, yaitu komponen penting dalam darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa cukup oksigen, tubuh jadi cepat lelah dan tidak bertenaga. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai hal, seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, kehilangan darah (misalnya akibat menstruasi berat, kehamilan), atau karena penyakit tertentu yang menghambat produksi sel darah.

Gejala Anemia

Anemia bisa berbahaya apabila tidak ditangani dengan tepat. Berikut beberapa gejala umum anemia yang patut diwaspadai:

  • Cepat merasa lelah, bahkan setelah aktivitas ringan.

  • Kulit pucat, kuku mudah rapuh, atau lidah terasa perih.

  • Detak jantung cepat (palpitasi) dan napas pendek.

  • Pusing, kepala berat, atau sulit konsentrasi.

  • Nafsu makan menurun.

Cara Mengobati Anemia

  • Suplemen sesuai anjuran dokter: Biasanya dokter akan merekomendasikan suplemen zat besi (sekitar 120 mg/hari) selama minimal 3 bulan.

  • Perbaiki pola makan: Konsumsi lebih banyak makanan tinggi zat besi seperti daging merah, hati ayam, bayam, kacang-kacangan, serta buah yang kaya vitamin C seperti jeruk atau kiwi untuk bantu penyerapan zat besi.

  • Tangani penyebab utama: Jika anemia disebabkan oleh menstruasi berat, infeksi, atau masalah pencernaan seperti maag atau gangguan penyerapan, maka masalah utamanya harus ditangani. Dalam beberapa kasus yang berat, mungkin akan diperlukan transfusi darah atau terapi lebih lanjut.

Apa Itu Hipotensi?

Hipotensi, atau tekanan darah rendah, terjadi saat tekanan darah seseorang berada di bawah 90/60 mmHg. Meskipun tidak selalu berbahaya, kondisi ini bisa membuat tubuh terasa tidak nyaman, terutama jika disertai gejala seperti pusing, lemas, atau bahkan pingsan. Banyak orang mengira tekanan darah rendah itu bagus, tapi faktanya jika gejala muncul, kondisi ini perlu diwaspadai.

Jenis-Jenis Hipotensi

Ada 3 jenis hipotensi utama, yaitu:

  1. Hipotensi Ortostatik (Postural): Tekanan darah turun drastis saat berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau tertidur. Akibatnya, tubuh bisa merasa pusing atau kehilangan keseimbangan.

  2. Hipotensi Post-prandial: Kondisi ini terjadi setelah makan besar. Aliran darah lebih banyak ke saluran pencernaan, sehingga tekanan darah ke otak bisa berkurang. Kondisi ini umum terjadi pada lansia.

  3. Neurally Mediated Hypotension: Terjadi karena gangguan sinyal saraf antara jantung dan otak. Biasanya menyerang anak muda atau remaja saat berdiri lama, dan bisa memicu pingsan tiba-tiba.

Gejala Hipotensi

Hipotensi sering datang diam-diam dan bisa terasa seperti sekadar kelelahan biasa. Beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:

  • Pusing atau pandangan kabur saat berdiri.

  • Mual, keringat dingin, syok ringan.

  • Kelemahan umum, palpitasi jantung.

  • Kebingungan atau pingsan pada kasus ekstrem.

Cara Mengobati Hipotensi

  • Perbanyak Minum Air: Dehidrasi bisa membuat tekanan darah semakin rendah. Pastikan tubuh tetap terhidrasi, terutama saat cuaca panas atau setelah olahraga.

  • Makan Teratur: Jangan tunggu sampai kelaparan. Makan dengan jadwal yang teratur agar aliran darah tetap lancar.

  • Konsumsi Obat Jika Diperlukan: Dalam beberapa kasus, dokter bisa meresepkan obat seperti fludrocortisone (untuk meningkatkan volume darah) atau midodrine (untuk menyempitkan pembuluh darah dan menaikkan tekanan).

Menjaga tekanan darah tetap stabil penting untuk siapa saja yang peduli dengan kesehatan jantung dan kualitas hidup jangka panjang. Baik hipotensi maupun hipertensi bisa membawa risiko serius jika tidak terdeteksi sejak dini. Karena itu, jangan tunggu sampai gejala muncul.

Jadikan kebiasaan cek tekanan darah di rumah sebagai bagian dari gaya hidup sehat Anda. Gunakan Tensimeter Digital OMRON yang telah divalidasi secara klinis, dilengkapi teknologi IntelliSense®, dan dikenal sebagai merek terpercaya dari Jepang. Dengan pemantauan rutin yang akurat dan nyaman, Anda bisa lebih tenang dan sigap menjaga kesehatan diri maupun keluarga. Pelajari lebih lanjut tentang Pemantauan Tekanan Darah OMRON di sini!
Artikel Sebelumnya
Sindrom Metabolik: Gejala, Penyebab, dan Faktor Risiko
Artikel Berikutnya
Video Populer
Tetap Terhubung
|Suka
Video Populer
Tetap Terhubung
|Suka