Artikel ini telah direview dan disetujui oleh tim medis kami
Ketika suhu tubuh berada di atas angka normal, yaitu lebih dari 37OC, banyak orang yang akan langsung menganggap bahwa Anda sedang mengalami demam. Padahal, ternyata kenaikan suhu tubuh tidak hanya karena demam, melainkan bisa juga karena Anda mengalami hipertermia. Kenali lebih lanjut perbedaan keduanya dalam artikel ini.
Hipertermia adalah kondisi saat suhu internal tubuh Anda melebihi angka normal (37OC). Dalam kondisi biasanya, saat Anda melakukan aktivitas berat seperti olahraga dengan intensitas tinggi, suhu tubuh akan meningkat, bahkan bisa mencapai 40OC. Namun, secara perlahan suhu tubuh akan kembali normal beberapa saat setelah Anda selesai melakukan olahraga.
Sementara pada penderita hipertermia, suhu tubuh yang tinggi ini terus bertahan. Jika kondisi ini tidak segera mendapatkan penanganan, maka tentunya akan menyebabkan masalah serius bagi kesehatan.
Penyebab utama Anda mengalami hipertermia adalah karena tubuh tidak bisa melepaskan panas dari dalam, sehingga mengalami kegagalan untuk menurunkan suhu internal tubuh. Hal ini bisa terjadi akibat beberapa penyebab, seperti:
Suhu sekitar yang terlalu panas dan lembap
Mengalami dehidrasi, sehingga produksi keringat berkurang dan mengganggu mekanisme alami tubuh untuk menurunkan suhu.
Hipertermia juga sering disebut dengan penyakit akibat panas, meskipun tidak semua penyakit akibat panas tersebut dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Ada 4 jenis hipertermia yang bisa Anda alami, yaitu:
Heat Rash: Munculnya benjolan kecil kemerahan dan terasa gatal pada permukaan kulit akibat keringat yang terperangkap di bawah kulit.
Heat Cramps: Kram yang terjadi akibat melakukan aktivitas berat saat cuaca panas ekstrem.
Heat Exhaustion: Penyakit panas yang terjadi akibat tubuh kekurangan cairan dan/atau natrium akibat beraktivitas dalam cuaca panas. Suhu tubuh internal akan mengalami kenaikan, tetapi tidak mencapai 40OC. Namun, jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan terjadinya heat stroke.
Heat Stroke: Penyakit panas di mana suhu internal tubuh mencapai lebih dari 40OC dan berisiko menyebabkan gangguan fungsi otak, bahkan bisa mengancam jiwa.
Hipertermia dalam kondisi sedang dapat diatasi sendiri tanpa membutuhkan bantuan medis. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
Menghindari area dengan suhu tinggi
Banyak minum air mineral untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh
Istirahatkan tubuh dengan bersantai di area yang teduh
Ganti pakaian dengan yang lebih tipis dan menyerap keringat
Siram tubuh dengan air untuk menurunkan suhu
Sementara untuk hipertermia jenis heat stroke, memerlukan perawatan intensif oleh tim medis secepatnya karena semakin lama kondisi ini ditangani maka semakin besar risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh berada di atas 37,8OC atau 38OC. Namun, demam bukan sebuah penyakit, melainkan salah satu gejala yang menunjukkan adanya penyakit atau masalah yang menyebabkan imun tubuh menjadi aktif, misalnya saat melawan infeksi.
Ketika Anda demam, biasanya akan disertai dengan beberapa gejala lainnya, seperti:
Sakit atau nyeri pada seluruh tubuh
Sakit kepala
Meriang
Jantung berdetak lebih cepat
Demam merupakan pertanda aktifnya imunitas tubuh, sehingga penyebabnya bisa sangat beragam. Beberapa di antaranya yaitu:
Reaksi alergi.
Infeksi bakteri atau virus.
Efek samping vaksin.
Autoimun.
Sedang menderita penyakit tertentu, seperti kanker.
Demam pada umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu. Namun, terkadang dibutuhkan juga konsumsi obat penurun demam. Selama proses perawatan, Anda bisa mengurangi gejala yang dirasakan dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air mineral yang cukup
Cukupi waktu beristirahat
Mandi dengan air hangat
Namun, ada beberapa kondisi demam yang membutuhkan perawatan medis untuk penanganannya, yaitu:
Demam yang terjadi lebih dari 5 hari
Demam yang dialami bayi tanpa sebab yang jelas (bukan efek samping vaksin maupun tumbuh gigi)
Suhu tubuh di atas 40OC
Mengalami gejala lainnya, seperti sulit bernapas atau sulit buang air kecil
Dalam kondisi tersebut, demam yang dialami bisa saja merupakan gejala penyakit yang cukup serius, sehingga perlu penanganan cepat. Apalagi, ada beberapa penyakit yang memiliki gejala demam berfluktuasi, yaitu naik dan turun. Selain mengonsumsi obat sesuai arahan dokter, demam seperti ini juga perlu Anda pantau secara berkala agar memahami bagaimana perkembangannya.
Supaya Anda bisa memantau suhu tubuh dengan mudah, Anda disarankan untuk menyediakan Termometer Digital dari OMRON. Termometer ini dapat mengukur suhu secara cepat dan akurat, sehingga efektif untuk memantau suhu tubuh dalam berbagai kondisi, baik saat demam maupun saat mengalami hipertermia.
Artikel Sebelumnya Apa Itu Mindful Eating? Manfaat dan Cara Praktis Menerapkannya |
Artikel Berikutnya Minum Es Bikin Gemuk, Mitos atau Fakta ya? |